Rabu, 31 Desember 2008

CERPEN


KUPU-KUPU

Oleh Dodi Prananda

Aku hanya diam melihat kupu-kupuku terluka. Hening. Tak ada suara yang mengalir dari mulut kupuku. Aku sudah mengatakan akan memberikan kupuku sayap, sayap yang membuat ia dapat terbang dari satu ilalang menuju bunga-bunga yang kuncup. Ia akan membuat mekar.

“Aku sudah kehilangan sayapku. Aku tak tahu dengan apa aku akan terbang lagi menggapai impianku untuk jadi kupu-kupu” ucapnya pelan dengan suara agak parau.

“Tidak kupuku, Aku akan memberikan sayap buatmu biar kamu bisa jadi kupu-kupu lagi” ucapku menenangkannya.

Gadis itu menatap wajahku. Aku tahu ia sedang memendam rasa yang amat sangat menyakitkan. Ia tak hentinya memandang lehernya yang sedang di pasangkan Gip, juga pada kursi roda yang setia menemaninya.

Helena- gadis itu- meraih kaca solek yang berada tepat di sampingnya. Ia memandang wajahnya yang lecet karena luka bakar. Meskipun tatapannya nanar, tetap saja sebening kristal yang terlalu pahit untuk di teteskan akhirnya menetes juga.

Tak ada satupun yang bisa di harapkan Helena. Ia tahu tak ada lagi kesempatan kedua baginya untuk dapat lagi menjadi selebritis. Siapa yang tak kenal ia coba? Seorang bintang yang memiliki aura dan aku yakin tak ada indah seperti dirinya.

Tapi sekarang semua sudah menjadi hambar. Helena merasa ia telah kehilangan rasa untuk menggapai semuanya lagi. Tak akan ada lagi yang mau menatap wajahnya yang hancur berantakan. Padahal dulu, wajahnya yang cantik itu sering menghias kaca televisi.

Ya, semua itu telah di rampas oleh kecelakaan itu. Kecelakaan yang tak pernah sebelumnya terfikirkan. Malam terkutuk itu adalah mimpi buruk bagi Helena.

Seandainya saja Helena menuruti perkataan orang tuanya pasti semua tak akan hancur berantakan seperti ini. Padahal mama Helena telah mengingatkan Helena untuk tidak mengikuti show malam itu.

“Len, sebaiknya kau tak usah datang ke show itu, toh hari juga udah malam. Nggak baik kalau wanita pergi malam-malam. Len, mama punya firasat tidak enak” ucap mama Helena sebelum Helena mengalami kecelakaan maut itu.

“Ma, aku tidak bisa menolak pada produsernya. Lagian, aku kan nyari duit! Kenapa mama melarang?”

“Len, mencari nafkah itu bukan kewajiban kamu sayang!” mama masih ngedumel.

“Mama ini cerewet sekali!” Helena masih membantah. Ia tetap dengan pendiriannya untuk datang dan menghadiri show itu.

Kalau mengingat kejadian itu ingin rasanya Helena meminta Tuhan untuk memutar waktu kembali. Pasti ia tak akan menolak permintaan mamanya untuk datang ke Show itu agar semua tak jadi kacau seperti ini. Hidupnya terasa hambar. Tak ada yang bisa di harapkan Helena, selain duduk dengan tatapan kosong di kursi rodanya.

“Len, kamu harus ingat kalau Life Must Go On! Kan kamu yang bilang ke aku seperti itu. Kamu masih ingatkan?” aku masih berusaha membujuknya.

Dia masih bungkam dan menguci mulutnya. Hanya bola matanya saja yang menatapku. Suaranya tak keluar untuk menjawab pertanyaanku. Sejenak ia merasakan dirinya tertegun.

“Terlambat! Terlambat! Semua sudah terlambat. Tidak mungkin aku masih tetap bertuah pada kata-kata itu” balasnya

“Kamu harus janji padaku kalau kamu ingin jadi kupu-kupu lagi. Meski sekarang kamu tidak ada sayap buat terbang, tapi aku akan ajarkan kamu terbang ke angkasa sana untuk jadi bintang lagi. Kamu pasti bisa menjadi kupu-kupu yang terbang tanpa sayap” balasku.

Without wings?? However can I do?”

“I’m promise, I’ll give my wings for you. You will can fly again. You must believe it!” ucapku sambil menyeka air matanya. Kemudian kudorong kursi rodanya ke kamar. Mama Helena hanya menatap sekilas dengan mata berkaca-kaca. Ia tak kuasa melihat anaknya terdiam membisu seperti itu.

Aku biarkan Helena sendiri di kamarnya. Aku pulang tertikam kata-kata yang di lontarkan Helena tadi. Terlintas harapan di benakku dan sebuah keyakinan yang mengatakan kalau Helena masih bisa bermain di taman surganya, jadi kupu-kupu yang bisa terbang tanpa sayap. Meskipun ia telah kehilangan kedua belah sayapnya. Ia pasti masih bisa melihat wajah cantiknya yang hadir di layar televisi.

Aku masih bisu. Jiwaku terbelenggu untuk dapat meyakinkan Helena kalau ia masih punya semangat untuk menatap hari-harinya. Aku berusaha untuk meyakinkan kalau Helena bisa terbang tanpa sayap. Terbang untuk menjadi bintang lagi ke angkasa. Jadi kupu-kupu tak bersayap. Ya ...! Sekian.

“Padang, pertengahan Desember 2007.


*NB Cerpen ini telah di publikasikan di Singgalang pada kolom cerpen kamu SMS

LENSA TAHUN BARU


Memaknai Tahun Baru Sebagai Moment Perubahan

Sepertinya hanya tinggal menghitung hari menyambut malam tahun baru 2009. Barangkali untuk sebagian orang, malam tahun baru adalah malam yang ditunggu-tunggu, tidak hanya remaja, tapi juga untuk semua orang. Malam tahun baru merupakan moment yang pas bagi setiap orang untuk memutar kembali rentetan perisiwa dan kejadian yang telah dilaluinya, suka dan duka tentunya yang menghiasi kehidupan kita selama di tahun 2008.

Banyak hal yang dapat dan bisa dilakukan dalam tahun baru, seperti merayakan malam tahun baru dengan pesta kembang api, make a wish, membuat permohonan pada pukul 00.00, atau yang paling tren dilakukan oleh sebagian orang yaitu pesta barbeque. Berhubung tahun baru sudah didepan mata, kita juga ingin mengetahui apa saja hal yang dilakukan pelajar untuk mengisi malam tahun baru, tidak hanya mengisi malam tahun baru tetapi juga memaknai tahun baru.

Seperti yang dikemukan oleh Disa Valentia, siswi kelas X.2 SMA Negeri 1 Padang ketika ditanya mengenai makna tahun baru baginya. “Bagi aku malam tahun baru adalah malam memutar waktu dan kenangan, mengingat kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat selama tahun 2008,” ucapnya bijak. Apa yang dikemukan oleh siswi yang mempunyai hobi memasak itu sudah menerangkan secara jelas apa makna tahun baru, yaitu untuk merenung, atau dengan kata lain, waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri. Mulai dari mengevaluasi kesalahan, harapan yang belum tercapai dan masalah yang terjadi di tahu 2008 semoa tidak terulang lagi tentunya di tahun 2009 nanti.

Lain halnya dengan siswa yang saat ini duduk di bangku kelas XII, SMK Dhu’afa Nusantara, Febrian Azhar Putra, siswa jurusan teknik mesin ini mengemukakan pendapatnya tentang hal yang akan diperbuatnya di saat malam tahun baru.

“Di saat malam tahun baru nanti, saya akan meminta permohonan kepada sang kuasa agar saya diberikan kemudahan menjelani hidup ke depan,” ucapnya dengan wajah penuh harap. Ryan, begitu sapaan akrabnya juga menambahkan bahwa ia ingin harapanya menjadi kenyataan di tahun baru 2009 nanti, yakni lulus sekolah dan bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Senada dengan pendapat Ryan, M. Hasbi As-sidiq, siswa kelas IX, SMP Negeri 2 Padang ini juga angkat bicara mengenai makna tahun baru baginya. “Bagi Hasbi malam tahun baru adalah malam berdoa, malam yang tepat bagi kita untuk menyerahkan diri kepada Allah, ya, make a wish lah!” ucapnya sambil tersenyum.

Ketika ditanya, moment apa saja yang tidak pernah terlupakan sampai saat ini yang terjadi di tahun 2008? beragam pula jawaban pelajar mengenai hal itu. Ada yang menceritakan pengalaman yang paling menyenangkan yang pernah terjadi di tahun 2008 dan tidak bisa dilupakan, ada pula yang mengungkapkan pengalaman yang menyedihkan, bahkan mengharukan.

Pengalaman yang paling menarik dan menyenangkan yang pernah terjadi pada dirinya pada tahun 2008 yaitu datang dari Alfadli Rizki, siswa X.7 Internasional, SMA Negeri 1 Padang.

“Pengalaman yang menarik sekaligus tidak akan terlupakan yaitu ketika memperoleh NEM yang tinggi, membuat aku bisa duduk di SMAN 1 Padang, ketika iseng-iseng mengikuti seleksi penyaringan siswa kelas Internasional, eh, rupanya terpilih menjadi siswa kelas Internasional,” kenangnya.

Bicara soal pengalaman yang menyenangkan, untuk Alfadli memang tidak akan pernah dilupakannya sepanjang masa, bahkan siswa yang punya hobi game online itu sudah memasang strategi baru untuk dapat melangkahkan kaki mencari pengalaman yang menyenangkan sekaligus tak terlupakan lagi di tahun 2009 nantinya.

Seperti apa yang di alami oleh Alfadli, Elka Baraguma, siswi SMA Adabiah juga telah mengabadikan sebuah moment yang pernah terjadi di 2008 dan tidak akan pernah dilupakannya sampai kapanpun.

“Hmm, Elka pernah mengalami kejadian yang paling menyenangkan di tahun 2008, pengalaman tersebut yaitu rapor kenaikan kelas untuk semester gasal yang baru-baru ini dibagikan, Elka mendapat nilai yang cukup memuaskan, dan itu adalah spirit baru bagi aku sendiri demi memperoleh nilai yang lebih bagus lagi di tahun 2009 nantinya,” ucapnya sambil memasang wajah gembira.

Beda halnya dengan Alfadli dan Elka, Khairunissa, pelajar MTsN Koto Tangah ini mengemukakan sebuah pengalaman yang menyedihkan yang dialaminya di tahun 2008 ini. Baginya pengalaman itu adalah pengalaman yang tidak mampu ia lupakan, bahkan ia mencatat semua pengalaman itu dalam buku hariannya.

“Untuk puasa ramadhan pada tahun 2008 lalu Icha tidak melewatinya bersama Mama tercinta, Icha harus menjalaninya tanpa sosok Mama, dan bagi Icha itu adalah hal yang paling menyedihkan. Sebagai obat dari rasa sedih itu Icha juga punya cerita yang akan dikenang sampai kapanpun, yaitu menjadi 10 besar dikelas, itu adalah motivator yang luar biasa sekali bagi Icha untuk dapat terus,” ucap cewek memiliki hobi mendengarkan musik ini.

Untuk Supriyadi, pelajar SMK 5 Padang moment terindah di tahun 2008 dan membuatnya ingin terus menapaki langkah di tahun 2009 dengan penuh kegembiraan yaitu awetnya jalinan persahabatan antara dirinya dengan teman-temannya, baik di sekolah ataupun di rumah. “Yang paling tak terlupakan saat memasuki tahun baru 2009 ke depan yaitu kedekatan antara diri saya dengan teman-teman, kami dapat bercanda bersama, kompak-kompakkan bahkan kami menjalani persahabatan dengan suka cita,” ucap cowok yang hobi sekali dengan bidang otomotif ini.

Memang hal yang terindah itu, yang pernah terjadi di tahun 2008 tersebut adalah kenangan-kenangan yang akan tetap tersampul elok, tidak akan pernah lekang oleh waktu. Sekarang kalau ditanya mengenai harapan sekaligus make a wish pelajar untuk ke depan disaat pukul menunjukkan 00.00 dan sudah saatnya tutup tahun, apa yang diharapkan oleh pelajar ke depannya.

Rima Arsylina, siswi SMA Adabiah, mengungkapkan apa yang akan dipintanya nanti ketika jarum jam menunjukkan pukul 00.00 “Kalau pada saat tutup tahun nanti, aku akan berdoa untuk memohon diberikan semangat baru, pokoknya spirit serta suasana hati yang baru untuk menjalani hidup,” ujar siswi yang saat ini duduk di kelas X. Sedangkan Ratih Kumala Dewi, pelajar SMAN 10 Padang, menjelaskan bahwa ia ingin kedamaian serta apa yang diimpikannya (tidak tercapai) pada tahun 2008, semoga akan terwujud pada tahun 2009 nanti,” papar cewek berambut panjang ini.

Wah, semoga apa yang kita impikan selama ini akan terwujud di tahun 2009 nanti. Semoga pada pesta kembang api pada waktu tutup tahun nanti menjadi moment yang tepat bagi kita semua untuk make a wish, dan menjadi kenyataan. Amin. Happy New Years, Friend.

Di Rangkum oleh Dodi Prananda, Penulis

RUANG PUISI


Mengenang Pada Sosok Ibu

lewat cinta kasih dan rindu yang membayang

rindu, dalam helai kasih sayang, ,padamu ibu tercinta

lewat tangis di keranda kematian

kami semua menjerit melengkik untuk menghapus air mata yang tertumpah!

hangat kecupmu, hangat kecup kepergianmu

air mataku yang terlalu berat untuk kukeluarkan! menikam hati ini,

melihat anakmu yang merengek-rengek

suami pulang tidak bawa uang

engkau hanya terdiam, berbicara diam-diam pada dinding rahimmu,

ibu

senyumu terlalu kau paksakan

ketika anakmu yang paling kecil nangis pilu minta ini- itu,

mengenang sosok ibu membakar tangis hambar

pada sosok kehilangan

ibu, tangis dan senyummu bersatu!

Padang, 2008